Museum Marketing 3.0, Indonesia sebetulnya menjual “experience” semenjak dulu


16 September 2016

Perjalanan panjang menuju Museum Marketing 3.0 dari Kota Denpasar menuju kawasan Ubud, ternyata memakan waktu yang cukup lama. Sekitar 2 jam perjalanan dari pusat kota Denpasar. Saya bersama rekan rekan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, masih dalam rangkaian agend Company Visit 2016, kami agendakan menuju Museum Marketing 3.0, yang kabarnya hanya ada di Indonesia.

Ya… memang benar, Museum ini pertama kali ada di dunia, dan hanya ada di Ubud Bali.

Apa sih sebetulnya Museum Marketing 3.0 ? Menjawab rasa penasaran saya, kami berkenalan dengan Rizky Homy Nahomy sebagai Activation Executive di museum ini. Beliau menjelaskan sejarah singkat Museum yang diresmikan pada oleh Direktur Jendral Pemasaran Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, pada 27 Mei 2011 dari hasil gagasan The Guru of Marketing  yakni Hermawan Kertajaya bersama bapak marketing modern Philip Kotler

Kawasan Museum Marketing ini sendiri berada di komplek Museum Puri Lukisan Ubud dengan tanah dan bangunan mewah sumbangan dari keluarga Puri Ubud, Raja Tjokorda Sukawati.

Mengapa Ubud ? Sedikit membuka lembaran sejarah, bahwa semenjak leluhur nenek moyang masyarakat Desa Ubud di Bali memiliki  budaya yang senang mengajak orang untuk tinggal dan menetap serta mengalami pengalaman hidup yang berharga selama tinggal di Ubud.

Banyak hal yang mereka pelajari, selama tinggal di Ubud. Belajar tentang bercocok tanam, di mana Ubud terkenal dengan manajemen pengelolaan air untuk irigasi persawahan, belajar melukis keindahan alam, serta belajar norma-norma kehidupan masyarakat Bali pada umumnya.

Selain ruang display layaknya sebuah Museum, tempat ini juga dilengkapi dengan ruangan theater untuk menyajikan materi mengenai Marketing 3.0.

Pengalaman luar biasa ini akan saya share di kelas Marketing Management di Telkom University. Sangat bermanfaat

MO3-2 MO3-1

 

 


Leave a Reply